INFONEWS | BOGOR -Destinasi wisata Hibisc Fantasy Puncak, di Jalan Raya Puncak, Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, telah mempekerjakan sebanyak 300 warga lokal. Ratusan warga tersebut berasal dari Desa Tugu Selatan dan Tugu Utara baik pekerja di sektor proyek infrastruktur maupun operator wahana wisata.
"Dari data yang ada, ada kurang lebih 300 orang warga Desa Tugu Selatan dan Tugu Utara yang bekerja di Hibisc. Ada yang bekerja di proyek dan di wahana wisata," kata Kepala Dusun (Kadus) 1 Desa Tugu Selatan, Sumarna, Jumat (13/12/2024).
Hal senada dikatakan Kadus 8 Desa Tugu Selatan, Asep. "Kami sangat bersyukur dengan hadirnya Hibisc karena terbukti mampu mengurangi pengangguran di wilayah Desa Tugu Selatan dan Tugu Utara. Tentunya hal ini membantu tingkat ekonomi masyarakat sekitar," ujarnya.
Mereka menambahkan, sejak awal proyek Hibisc dibangun, PT Jaswita Lestari Jaya sebagai anak perusahaan Jaswita BUMD Pemprov Jawa Barat sebagai pemilik Hibisc telah menyalurkan dana corporate social responsibility (CSR) kurang lebih Rp500 juta dalam bentuk pembangunan Sarana Air Bersih (SAB) berikut pipanisasinya untuk warga sekitar.
Manager Hibisc Fantasy Puncak, Andy Afriansyah, mengungkapkan, pihaknya menggratiskan tiket masuk khusus untuk warga Desa Tugu Selatan dan Tugu Utara.
"Untuk parkiran, wahana, dan fasilitas pendukung lainnya tetap berbayar sesuai ketentuan yang sudah ditentukan pihak Hibisc yang mana syaratnya warga wajib menunjukkan KTP di area pintu masuk ke pihak petugas jaga pintu masuk Hibisc. KTP berlaku untuk 1 orang dan berlaku sekali masuk. Untuk anak-anak bisa menunjukkan KIA dan bagi yang blm memiliki KIA wajib didampingi pihak orangtuanya. Ketentuan ini berlaku selama Hibisc Fantasy Puncak cak masih beroperasional," bebernya.
Andi Afriansyah mengatakan, Hibish berkomitmen untuk meningkatkan potensi kepariwisataan Kabupaten Bogor khususnya kawasan Puncak dan membuka peluang kerja 80-90% asli putra putri daerah sebagai tenaga kerja proyek dan operasional wisata.
"Bahkan wisata kami berpotensi menyetorkan perpajakan sebagai pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bogor kurang lebih 100 juta dalam sebulan," imbuhnya.
Perizinan
Menyikapi sejumlah pemberitaan yang menyebutkan bahwa Hibisc ditutup oleh Pemkab Bogor terkait perizinan yang belum dikantongi, Andi Afriansyah menegaskan bahwa tindakan penyegelan oleh Penjabat (PJ) Bupati Bogor Bachril Bakri didampingi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Ajat Rochmat hanya untuk sebagian wahana khususnya Bianglala.
"Jadi tidak semua wahana ditutup. Hanya Bianglala dan beberapa bangunan yang memang belum lengkap perizinannya, masih diproses di Pemkab Bogor. Jadi kami tetap buka. Karena kalau tutup kasihan banyak tenaga kerja yang menggantungkan hidupnya di sini," katanya.
"Jadi bukan ditutup seluruhnya dan kami tetap diizinkan buka atau beroperasional sesuai dengan izin yang sudah dikantongi sambil melengkapi proses perizinan yang belum selesai keseluruhan. Wahana Bianglala dan bangunan yang belum lengkap izinnya tidak kami operasionalkan," tandasnya.
(RFS)