INFO NEWS | BOGOR - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor, mencatat tingkat partisipasi pemilih dalam pemilihan dan Wakil Bupati Bogor di Pilkada 2024 hanya diangka 58 persen karena dari total 3,9 juta pemilih yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), sebanyak 2,3 juta warga yang hadir ke TPS pada 27 November 2024 untuk menyalurkan hak pilihnya. Artinya, 1,6 juta warga tidak memilih alias golput.
" Partisipasi pemilih Pilkada 2024 hanya 58 persen, jauh dari target yang ditetapkan sebesar 85 persen. Di Pilkada 2018 mencapai 71 persen dan partisipasi kita terendah ke tiga di Jawa Barat," ujar Ketua KPU Kabupaten Bogor, Muhamad Adi Kurnia, disela-sela kegiatan rapat pleno terbuka rekapitulasi suara hasil pemilihan di Hotel Darmawan Park, Kamis (5/12/2024).
Ia juga mengaku sudah berusaha secara optimal agar partisipasi pemilih bisa meningkat dibanding Pilkada sebelumnya tapi kenyataan jauh dari harapan. Menurut dia, sejumlah faktor dianggap menjadi pemicu turunnya partisipasi pemilih.
" Masyarakat merasa jenuh karena jarak Pileg, Pilpres dan pilkada berdekatan. Selain itu, kontestan yang hanya 2 paslon juga bisa jadi penyebab, apalagi pemenang pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bogor sudah bisa di prediksi," imbuhnya seraya meminta maaf atas penurunan angka partisipasi pemilih di Pilkada 2024 dan fenomena itu terjadi hampir di semua daerah.
Sebelumnya, pengamat politik dari Lembaga Study Visi Nusantara (LS Vinus), Yus Fitriadi, menilai bahwa KPU Kabupaten Bogor telah gagal menjadi penyelenggara dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bogor serta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di pilkada serentak pada 27 November 2024. Penilaian itu, didasarkan pada rendahnya partisipasi masyarakat diangka 58 persen dibandingkan pilkada 2018 apalagi target yang ditetapkan sebesar 85 persen.
" Bisa dikatakan KPU Kabupaten Bogor gagal sebagai penyelenggara di Pilkada 2024, tolak ukurnya partisi masyarakat ke TPS yang rendah," singkatannya.
(Rfs)