INFO NEWS | BOGOR - Target Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor agar partisipasi masyarakat di Pilkada 2024 mencapai 85%, ternyata tidak terbukti.
Hasil hitung cepat atau quick count Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA berdasarkan data masuk yang mencapai 96,80% suara pada Rabu (27/11) pukul 19:17 WIB, angka partisipasi pemilih atau voters turn out (VTO) di pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bogor anjlok diangka 54,55%.
Ketua Indonesia Morality Watch (IMW) DPD Jawa Barat, Edwar mengaku prihatin rendahnya partisipasi pemilih di Bumi Tegar Beriman meskipun pemerintah pusat telah menetapkan tanggal 27 November 2024 sebagai hari libur nasional untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat dalam menunaikan hak pilihnya.
" Partisipasi pemilih di Pilkada 2024 sangat rendah dibanding pilkada 2018 yang mencapai 71 persen. Ini menunjukkan lemahnya kinerja penyelenggara pilkada dalam bersosialisasi," ungkap Edwar, Jumat 29/11/2024.
Ia juga menekankan agar rendahnya tingkat partisipasi pemilih itu dijadikan bahan evaluasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor yang mengaku optimis bisa mencapai 85 persen di Pilkada 2024 namun kenyataannya jauh dari harapan.
" Faktor lain yang dianggap jadi pemicu rendahnya angka partisipasi pemilih karena kebijakan KPU pusat yang menyederhanakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari dua menjadi satu," imbuhnya.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bogor nomor urut 1 Rudy Susmanto-Ade Ruhandi (Jaro Ade) berhasil meraih 72,06% suara sedangkan paslon nomor urut 2 Bayu Syahjohan-Musyafaur Rahman 27,94% dengan margin eror survei 1,00%.
" Persentase kedua paslon mencapai 96,80,% berdasarkan data masuk. Penyumbang suara terbanyak untuk paslon nomor urut 1 Rudy-Jaro Ade berasal dari dapil 1 sebesar 82,11% dan dapil 3 sebanyak 73,01%," ujar Anggit Gustriadi, Peneliti LSI Denny JA saat meliris hasil survei.
(Rfs)
