Sepak Terjang Mafia Tanah Gunakan Kekuasaan dan Uang

INFONEWS TV
Minggu, 22 September 2024 | 21:16 WIB Last Updated 2024-09-22T14:29:13Z
Foto: Dok. IN. Diskusi berlangsung hangat di selingi canda tawa 

INFO NEWS | CIANJUR - Diskusi pertanahan dan tataruang bersama dengan Jenderal Tatang, menurutnya permainan mafia tanah menggunakan tangan kekuasaan dan uang.

Hal tersebut disampaikan Jenderal Tatang saat berdiskusi pertanahan dengan Jajaran Pengurus Agararia Institute, di Sekretariat Agraria Institute Jl. Raya Pasir Hayam Kp. Sarongge Rt. 05/02 Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.

"Sesuai dengan pengalaman saya ketika menyelesaikan masalah sengketa tanah di Sumatra, Kalimantan dan daerah lain nya, sepak terjang mafia tanah modus operandi mereka menggunakan tangan tangan kekuasaan dan pemodal besar yang memiliki uang," ujar Jenderal Tatang Minggu (22/9/2024).

"Saya sendiri merasa prihatin terhadap masyarakat kecil, lahan pertanian nya yang notabene menjadi sumber mata pencaharian nya di embat perusahaan raksasa yang menggunakan tangan tangan oknum kekuasaan," ungkapnya.
Foto: Dok. IN. Jenderal Tatang bersama Direktur Agraria Institute 

Ia juga mengatakan, hal serupa terjadi di cianjur, karena modus operandi para mafia tanah dalam melakukan aksinya tak lepas dari tangan kekuasaan dan uang.

"Meskipun sudah purnawirawan, saya senantiasa mewakafkan diri saya untuk Negara dan kepentingan Rakyat, dimanapun saya berada harus bermanfaat bagi masyarakat, untuk itulah saya selalu berdiri dibelakang masyarakat yang terzolimi," pungkasnya.

Hal senada disampaikan Pembina Agraria Institute H. Nanda; "Selama kita bekerja sesuai dengan aturan dan perundangan jangan takut," tandasnya.

"Mau itu setan gundul sekalipun, jika mereka mengambil hak masyarakat kecil kita hajar," tegasnya.

Ditempat yang sama Ketua LSM Petarung Yuki Subki ikut angkat bicara dalam diskusi pertanahan tersebut.
Foto: Dok. IN. Pembina Agraria Institute bersama Ketua LSM Petarung 

"Sudah lama saya menyoroti kinerja instansi terkait yang membidangi pertanahan, saya pikir kinerja mereka kurang maksimal, contohnya produk PTSL dibeberapa desa menyisakan permasalahan," pungkas Yuki.

Masih dalam diskusi pertanahan, Direktur Agraria Institute Dede Firman Karim mengatakan.

"Yang di sampaikan Pak Jenderal berkesuaian dengan temuan kami dilapangan, memang para mafia tanah ini selalu berkolusi dengan mereka yang memiliki kewenangan," katanya.

"Hal tersebut bisa kami fahami tujuannya untuk memuluskan rencana curang mereka," tutupnya.

(Ark)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sepak Terjang Mafia Tanah Gunakan Kekuasaan dan Uang

Trending Now