Foto: Dok. SC. Sesi tanya jawab antara Narasumber dengan peserta Sosialisasi PSPE Geotermal di hotel Yasmin Cipanas |
INFO NEWS | CIPANAS - Pelopor Penggerak Massa AMGP Aliansi Masyarakat Gunung Gede Pangrango (Kang Aher) Dalam acara sosialisasi PSPE Penugasan Survei Pendahuluan dan Ekplorasi Geotermal TNGGP Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di hotel Yasmin Cipanas pada Jum'at, (24/11) mengakui, banyak hal baru yang bisa dipetik dari narasumber, karena pemaparan keilmuan nya berbeda tidak seperti narasumber sebelumnya. Sabtu, (25/11/2024).
Narasumber yang di hadirkan Kementerian ESDM dan PT. Daya Mas Geopatra Pangrango sempat membuat massa AMGP tertarik dengan pemaparannya, tapi meski demikian tetap tidak bisa merubah sikap AMGP yang menolak berdirinya proyek geotermal di TNGGP Taman Nasional Gunung Gede Pangrango tersebut.
Hal tersebut disampaikan langsung Kang Aher Penggerak Massa AMGP kepada awak media, menuturkan:
"Pertemuan hari ini cukup berharga banget, karena yang hadir ini Profesor- Profesor yang posisinya kelihatan netral, Beliau- beliau menjelaskan kepada kami secara keilmuan, ternyata paparan dari beliau banyak hal diluar dugaan dan pemikiran kami," ujar Kang Aher pada Jum'at, (24/11/2023).
"Pemaparan nya berbeda dengan yang dipaparkan pemapar sebelumnya," tambah Kang Aher.
Lanjut Kang Aher; "Ternyata orang- orang penengah dari ESDM, termasuk Pemda Kabupaten Cianjur bersama AMGP bersilaturahim sangat baik menurut kita, karena membuka mata kita, bahwa perusahaan atau yang biasa sering sosialisasi itu ternyata berbeda cara mensosialisasikan nya, makanya kita cukup bersyukur bisa bertemu profesor- profesor ini," ujarnya.
Kemudian awak media bertanya, pihak AMGP sendiri tidak hadir semuanya, pihak Pemda pun yang mengundang tidak hadir, kalau begini AMGP bagaimana menyikapinya.
"Kalau AMGP mah kembali lagi ke Pemerintahnya, enggak tahu kenapa ngak hadir, padahal anggapan kita bahwa acara hari ini bukan sosialisasi tapi tukar pikiran, cara pandang antara Pemda Cianjur, Forkopimcam, Pemdes dengan AMGP, eh ternyata Pemerintah Daerahnya malah tidak hadir, enggak tahu alasan ketidak hadiran nya gimana, jika begini posisi AMGP ngak bisa gimana- gimana, tetap saja sikapnya menolak," jawab Kang Aher.
Media kembali bertanya, sebetulnya harapan AMGP akan pertemuan sosialisasi ini seperti apa.
"Harapan AMGP sih seperti tadi, kita ngumpul duduk bersama, kita bedah bersama- sama, sampai sa'at ini kita ngak pernah tahu sikap Pemda itu seperti apa," jawab Kang Aher.
Kemudian media bertanya lagi kepada Kang Aher, menurut Akang kedua profesor narasumber dosen dari Unpad ini, dari sisi keilmuan nya sa'at memaparkan geotermal seperti apa menurut AMGP.
"Bagus, sangat bagus, saya salut, artinya dari paparan mereka kita mendapat pelajaran, dan itu tidak pernah dijelaskan sama yang sosialisasi kemarin- kemarin, tapi masalah sikap AMGP sikapnya tetap menolak, secara keilmuan 2 Profesor ini pemaparan nya bagus, kami sangat mengapresiasi," jawab Kang Aher.
"Pada hari ini AMGP sangat kecewa atas ketidak hadiran Pemda dalam acara sosialisasi PSPE ini, biar kita tahu Pemda sikapnya bagaimana, Pemda pun sebaliknya harus tahu sikap AMGP," ungkap Kang Aher.
Lalu Awak media kembali bertanya kepada Kang Aher, kenapa AMGP begitu keukeuh mempertahankan penolakan.
"Kami pengen ketemu dulu sama Pemda, kami pengen ngobrol dulu dengan orang pemda, kita pengen tahu sikap Pemda bagaimana, jelaskan dulu kepada kami," jawab Kang Aher.
Kemudian awak media lagi- lagi bertanya kepada Kang Aher, selain sikap Pemda bagaimana dengan sikap DPRD dalam permasalahan geotermal ini.
"Dengan DPRD Kabupaten Cianjur kita pernah silaturahmi, dan mereka juga sebenarnya tidak tahu akar masalahnya, selama ini banyak juga anggota dewan yang menelepon tentang masalah ini, ya tapi kan mereka tak memiliki keilmuan di bidang ini," jawab Aher.
Awak media kembali mengejar Kang Aher dengan pertanyaan, jadi selama ini Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur tidak pernah ngobrol dengan masyarakat khusus nya AMGP.
Ya justru belum, saya kira hari ini orang pemda akan hadir, kalau Forkopimcam memang hadir dari ESDM hadir, tapi dari Pemda nya tidak hadir, itu aja sih sebenarnya." Jawab Kang Aher.
Terpisah, Perwakilan dari Kementerian EDSM, Andri, menjelaskan; "Pemerintah itu kan memberikan ijin, artinya pemerintah melakukan pembinaan pengawasan, semua aspek tekhnis aturan lain- lain sudah ada termasuk protokol standar operasinya," ujar Andri.
"Jadi sebelum melakukan kegiatan mereka melakukan inspeksi, melakukan pemeriksaan keselamatan, pemeriksaan peralatan, instalasi dan manusia nya termasuk aspek lingkungan," tambahnya.
Lanjutnya; "Dan dampak yang akan muncul seluruhnya telah di mitigasi, sebagai bahan tanggung jawab, badan usaha akan melakukan semua prosedur- prosedur yang sudah dibuat pemerintah," jelas Andri kepada awak media.
(Indrayama)