INFO NEWS | CIANJUR - Salah satu akun tiktok atas nama @anitajacobagah memposting video pendek, video viral berdurasi 60 detik tersebut tersebut berisi kecurigaan adanya kerjasama diam- diam antara kepala sekolah dengan pihak bank.
Hasil penelusuran awak media diduga pengguna akun atas nama @anitajacobagah seorang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia DPR- RI periode 2019- 2024.
Dalam video tiktok tersebut pengguna tiktok atas nama @anitajacobagah mencurigai adanya kerjasama antara kepala sekolah dan pihak bank.
"Banyak sekali pihak Bank ini agak sedikit aneh, minta ma'af bapak- bapak mungkin tidak tahu, tapi dilapangan dibawah, banyak kepala sekolah melakukan pencarian secara kolektif dengan memakai surat kuasa palsu orang tua," ujar pengguna akun tiktok an. @anitajacoba jigah dalam video tiktoknya.
"Pencairan kolektif itu kan harusnya persetujuan orang tua siswa, orang tua siswa harus memberikan kuasa kepada kepala sekolah, baru kepala sekolah mencairkan, tetapi yang terjadi orang tua tidak tahu apa-apa uang sudah di cairkan, begitu saya cari tau ternyata pihak bank mengatakan ibu ini ada surat kuasa dari orang tua, oh ya, saya tanya bapak ibu orang tua ini, bapak ibu memberikan surat kuasa ini, kami tidak pernah memberikan surat kuasa kepada bank untuk mencairkan uang anak kami," tambahnya.
Lanjutnya; "Nah, jadi yang terjadi apa, pihak bank menerima dengan begitu saja, maksud saya pak, apakah pihak bank dengan begitu mudahnya gampang di tipu oleh kepala sekolah, misalnya, tapi kan ini kejadian," ungkapnya.
"Jadi yang saya curiga, eh...ini masih curiga ya pak ya, apakah ada kerjasama antara kepala sekolah dengan pihak bank secara diam- diam atau bagaimana, karena setahunya saya melakukan aktivasi itu adalah siswa dan orang tua, tapi kenyataan dilapangan didaerah saya, orang tua tidak tahu, siswa tidak tahu tapi sudah melakukan aktivasi, bahkan uang sudah ditarik tanpa pengetahuan orang tua," tandasnya dengan nada kesal.
"Dan ini banyak, saya ada banyak pak, buku rekeningnya sudah saya simpan semua, dan saya rencananya kalau sampai tidak di bereskan, ini saya minta KPK periksa dana PIP reguler, karena memang banyak sekali orang tua merasa tidak terima uang tetapi tercetak uangnya ditarik," urainya.
"Ketika ditanya pihak bank dengan seenaknya, silahkan tanya ke Kepala sekolah, nah orang tua pergi ke kepala sekolah, kepala sekolah bilang silahkan tanya di bank, akhirnya orang tua larinya kepada kami sebagai anggota dewan, Ibu, anda sebagai wakil rakyat tolong kami." Beber pengguna akun tiktok an.@anitajacobagah.
(Arkam)