INFO NEWS | BANDUNG BARAT - PT. Daya Mas Geopatra Pangrango Ajak Forkopimcam Pacet Dan Cipanas Beserta Perwakilan Masyarakat Studi Banding Ke Kamojang PT. Pertamina Geotermal Energi Area Kamojang, Jl. Kamojang Samarang Garut Kabupaten Bandung Barat - Jawa Barat.
Langkah studi banding dilaksanakan untuk mempelajari segala kemungkinan dampak positif maupun negatifnya, mengingat wilayah Kecamatan Pacet dan Cipanas meliputi 3 Desa akan di bangun proyek geotermal di kaki gunung gede tepatnya TNGGP Wilayah I Cianjur.
Rombongan berjumlah kurang lebih 35 orang di sambut Management PT. Pertamina Geotermal Energi Area Kamojang, kegiatan studi banding di inisiasi Kementerian ESDM dengan pelaksana PSPE. PT. Daya Mas Geopatra Pangrango.
Geotermal Expert PT. Daya Mas Geopatra Pangrango (M. Yustin) kepada awak media terkait kegiatan kunjungan studi banding ke Kamojang, menjelaskan:
" Sekarang kita berada di daerah kamojang tepatnya tak jauh dari kawah, sebenarnya daerah disini tak berbeda dengan yang di Cipanas merupakan daerah wisata, kalau di Cipanas kawahnya jauh dari pemukiman warga sebaliknya kalau disini, sebetulnya lebih berbahaya disini dibanding dengan cipanas, jadi ngak usah khawatir," tutur nya.
Lanjut M. Yustin; " Gas yang kita ambil dibawah sudah ternetralisir supaya tidak terjadi ereksi gunung api, di belakang saya ini kawah uapnya sangat bersih, banyak sekali manfaatnya, orang- orang berkeliaran disini pun tak ada masalah," jelasnya. Kamis, (14/9/2023).
" Ini 90% uap nya aman sisa nya H2S jadi tidak ada masalah orang- orang berkeliaran disini karena di treatment setiap saat, di samping kita ada sumur kedalaman nya 60 meter dibuat 1923 pada zaman Belanda, sudah 100 tahun tak ada masalah, jadi ke khawatiran teman- teman itu biasa karena belum melihat saja, tapi kalau sudah melihat sendiri malah lebih cinta lagi karena manfa'atnya jauh lebih besar dari mudaratnya," beber Yunis.
" Untuk pola lingkungan nya kami pun takut sama aturan, jadi untuk keselamatan itu nomor satu buat kami, kami ngak terbiasa melanggar aturan." Pungkasnya.
Hal senada di sampaikan HSSE. PT. Daya Mas Geopatra Pangrango (Rendi Simatupang) kepada pewarta menjelaskan:
" Yang di khawatirkan masyarakat mungkin tentang uap dampaknya terhadap tumbuhan serta ekosistem, kami lihat disini tumbuhan dan pohon nya terlihat asri dan hijau, kalau melihat begini bisa di bilang tidak ada dampaknya, sebagai indikator lihat bapak petani dan anaknya masih berdiri dan hasil pertanian nya tidak bermasalah, memang tidak berdampak apa-apa terkait si uap ini, dan terhadap lingkungan pun tak ada masalah," paparnya.
Lanjutnya; " Di era digitalisasi dokumen- dokumen kami bisa dipantau publik semua bisa mengaksesnya, jadi kami sangat terbuka akan masukan, pendapat dan lain- lain." Pungkas Rendi Simatupang.
Berbanding lurus dengan penjelasan HSSE. PT. Daya Mas Geopatra Pangrango dan Geotermal Expert, Kadus I Desa Cipendawa (Ayi Komarudin) ikut angkat bicara:
" Dalam kesempatan ini kami berterimakasih kepada pengembang yang telah mengajak kami mengunjungi kawasan geotermal Kamojang ini, kami selaku warga desa Cipendawa nantinya akan menyampaikan kembali kepada masyarakat banyak, bahwa pembangunan geotermal itu tidak terlalu riskan, karena di Kamojang sendiri berhadapan langsung dengan masyarakat setempat," tutur Ayi Komarudin.
Lanjutnya; " Untuk itu kami sebagai warga Cipendawa sangat menyetujui Adanya geotermal di daerah kami karena banyak sisi manfa'atnya," tegasnya.
" Warga kami 95% petani sayuran, nah dulu kami khawatir dengan ada nya proyek geotermal ini, tapi setelah studi banding ini, kami berkonsultasi dan berbicara langsung dengan petani di Kamojang justru hasil pertanian nya malah semakin bagus, nah itu yang kemudian kami petik dari beberapa pembicaraan dengan petani tadi sore itu." Tutupnya.
(Indrayama)